Analisis process model transformation dari model bisnis proses pada PT. Ace Hardware Indonesia Tbk
Analisis process model transformation dari model bisnis proses pada PT. Ace Hardware Indonesia Tbk
Disusun Oleh :
KELOMPOK 6 :
Putri Yunisa Anwar (432180100117)
Muhammad Farhan Fadhlillah (432180100171)
Annisa Fiatin Nahira (43219010180)
Muhammad Ilham (43219010115)
Khalida Fauzia Septiani (43219010103)
DOSEN PENGAMPU : YANANTO MIHADI PUTRA, SE, M.Si
UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
2021
ABSTRAK
Dalam dunia bisnis saat ini dengan tingkat persaingan yang sangat ketat dan lingkungan yang dinamis, strategi adalah faktor kunci dari pencapaian keunggulan bersaing dan keberhasilan sebuah bisnis suatu perusahaan. Pemilihan strategi merupakan fokus utama dari top management. Proses implementasi strategi juga seringkali mengharuskan perusahaan untuk mengubah bisnisnya, mengakuisisi kompetensi baru, mengubah proses bisnis dan struktur organisasi yang semuanya memerlukan waktu yang tidak singkat yang disebut transformasi bisnis (business transformation). Transformasi bisnis oleh banyak perusahaan dilakukan dalam rangka menyikapi tuntutan bisnis. Transformasi merupakan strategi perusahaan yang memiliki ciri tingkat perubahan yang signifikan. Tuntutan perubahan tersebut telah membuat perkembangan manajemen proyek menjadi lebih maju menjadi modern project management.
PENDAHULUAN
Transformasi proses bisnis (BPT) adalah istilah umum yang menggambarkan tindakan mengubah secara radikal serangkaian tindakan yang diperlukan untuk memenuhi tujuan bisnis tertentu.
Transformasi proses bisnis melibatkan pemeriksaan langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai tujuan tertentu dalam upaya untuk menghapus langkah-langkah duplikat atau tidak perlu dan mengotomatisasi tindakan sebanyak mungkin. Regulasi kepatuhan, serta perubahan ekonomi, sering kali mendorong transformasi proses bisnis.
Business Transformation adalah strategi “Change Management” dengan tujuan untuk menyelaraskan : people, process dan technology perusahaan atau organisasi sehingga sejalan dengan misi, visi dan strategy perusahaan. Termasuk mendukung strategi bisnis yang baru. Ada 4 tahapan yang harus dilakukan untuk kesuksesan Business Transformation :
Dapatkan visi dan objective jangka panjang yang sesuai.
Design langkah-langkah transformasi yang effective. Karena eksekusi adalah yang paling sulit dalam transformasi.
Merubah mindset personal, khususnya para leader, sehingga sesuai dengan agenda transformasi.
Dapatkan harapan dan kebutuhan customer.
LITERATUR TEORI
Menurut Hammer dan Champy dalam Weske (2007) proses bisnis adalah sekumpulan kegiatan yang mengambil salah satu atau banyak masukan dan menciptakan sebuah keluaran yang berguna bagi pelanggan.
Transformasi merupakan suatu perubahan yang melalui proses bertahap sehingga sampai tahap yang diharapkan. Perubahan yang dilakukan dengan cara memberikan respon terhadap pengaruh lingkungan eksternal dan lingkungan internal yang dapat mengarahkan perubahan sesuai dengan tujuan organisasi (Kreitner and Kinicki, 2014).
PEMBAHASAN
Transformasi bisnis merupakan sebuah upaya yang dilakukan oleh perusahaan atas suatu keadaan yang tidak menguntungkan. Dengan melakukan sebuah transofrmasi bisnis maka secara langsung perusahaan perlu mengubah seluruh strategi perusahaan, dengan kata lain transformasi bisnis dilakukan demi perubahan perusahaan yang signifikan.
Pengertian Transformasi bisnis di dalam sebuah perusahaan merupakan proses perubahan menyeluruh supaya bisa memposisikan usaha ke arah yang lebih baik, sehingga perusahaan bisa menghadapi tantangan di masa sekarang dan di masa depan. Perubahan tersebut diantaranya seperti transformasi di lingkungan perusahaan, mengubah struktur organisasi, dan berbagai langkah lainnya bagi perusahaan kedepannya.
Proses dalam melakukan perubahan tentu membutuhkan waktu yang tidak singkat. Dengan kata lain, masa peralihan ke suatu sistem perusahaan lama ke sistem perusahaan yang baru. Proses inilah dinamakan transformasi bisnis. Hal tersebut dilakukan semata-mata demi perkembangan perusahaan agar terus bertahan.
Meskipun melakukan transformasi bisnis merupakan suatu hal yang wajib dilakukan dan termasuk tuntutan di era globalisasi agar perusahaan dapat berkembang lebih maju. Namun, sayangnya tidak semua perusahaan perlu melakukan hal ini. Masih banyak perusahaan yang hanya stuck dan tidak melakukan perubahan, namun ada juga perusahaan yang sudah sukses melakukanya.
Berikut beberapa faktor yang mempengaruhi kesuksesan perusahaan dalam melakukan transformasi bisnis antara lain :
1. Intensitas
Salah satu faktor kesuksesan perusahaan dalam melakukan transformasi bisnis adalah saat perusahaan memutuskan untuk mengimplementasikan program-program barunya. Yang diantaranya adalah sebagai berikut:
Evaluasi terhadap implementasi program transformasi
Tingkat produktivitas pekerja
Proses sosialisasi perubahan atau Change management
2. Fokus
Untuk bisa mendapatkan tujuan seperti yang diharapkan maka perusahaan perlu konsisten dan fokus dalam merealisasikannya. Contohnya adalah dengan memperkerjakan tenaga professional baru yang sudah ahli di bidangnya. Atau contoh lainnya seperti agar karyawan lebih produktif, maka perusahaan dapat mengeluarkan kebijakan SOP baru bagi karyawan agar hasilnya lebih maksimal. Karyawan makin produktif dan aktif untuk segala project perusahaan. Contohnya adalah Project Management Office.
3. Konsisten
Transformasi dalam bisnis akan berhasil jika perusahaan menjalankannya secara konsisten. Contohnya adalah dengan mengubah budaya kerja karyawan agar lebih produktif. Karena yang harus diingat adalah perusahaan tidak bisa mengubah segala hal secara instan, untuk itu perlu dilakukan perlahan seiring waktu namun tetap konsisten supaya karyawan dapat beradaptasi.
Berikut merupakan tahapan yang harus dilakukan ketika perusahaan berniat untuk melakukan transformasi, yaitu :
1. Rencana
Pada tahapan rencana, maka perusahaan melakukan berbagai perumusan tentang berbagai inovasi baru yang akan dilakukan perusahaan di masa depan. Setelah perumusan tentang inovasi sudah selesai dilakukan, maka tahap selanjutnya adalah memikirkan solusi terbaik yang dapat mendukung bisnis mencapai inovasi baru tersebut. Dalam hal ini inovasi seperti teknologi menjadi bagian dari strategi bisnis. karena kedepannya perusahaan tentu akan sangat bergantung dengan teknologi.
2. Implementasi
Yang kedua adalah tahap implementasi dari inovasi yang sudah direncanakan sebelumnya. Kini saatnya perusahaan memulai mengimplementasikannya. Mencari vendor penyedia solusi teknologi terbaik adalah proses penting pada tahap ini. Implementasi teknologi baru pada bisnis tidak bisa dilakukan asal-asalan saja, perusahaan perlu memilih penyedia solusi teknologi yang sudah berpengalaman yang bisa memberi dampak yang sangat positif bagi bisnis.
3. Transformasi
Terakhir, pada tahap ini perusahaan sudah masuk ke penerapan strategi teknologi ke proses operasional bisnis. Setelah sampai pada tahap ini, penerapan strategi teknologi baru harus selalu dipantau untuk memastikan bahwa nilai bisnis yang didapatkan meningkat secara optimal.
Transformasi bisnis bisa diibaratkan sebagai ‘payung’, sebagai dasar dalam membuat suatu perubahan fundamental yang menyeluruh pada bagaimana perusahaan atau organisasi itu bekerja. Perubahan yang dimaksut bisa jadi merupakan perubahan yang berfokus pada personel perusahaan, proses produksi serta perubahan teknologi dari perusahaan itu sendiri.
Fungsi utama dari transformasi bisnis, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, adalah memperbaiki sistem dari perusahaan atau organisasi tersebut agar mampu bersaing dengan competitor melalui persaingan yang efektif.
Biasanya, sifat dari transformasi bisnis itu sendiri selalu disaratkan dengan ‘berani’ – ‘besar – besaran’ serta ‘menyeluruh’. Dimana hal tersebut dapat membuat perusahaan mampu melaju lebih cepat – tumbuh lebih cepat dibandingkan dengan perusahaan atau organisasi lainnya.
Berikut adalah tipe – tipe dari transformasi bisnis itu sendiri, antara lain adalah :
Transformasi Bisnis Proses
Proses perubahan dengan metode satu ini lebih berfokus pada bagaimana suatu perusahaan akan mengalami yang namanya transformasi. Dikarenakan fokus transformasi yang dikehendaki adalah tentang bagaimana cara perubahan tersebut bekerja, proses ini biasanya tidak memakan waktu yang lama.
Business process transformation melibatkan banyak aspek dalam sistem pengoptimalannya, dengan melibatkan otomasi yang terus berulang sehingga perusahaan dapat terfokus pada jenis proyek yang memiliki skala nilai lebih tinggi.
Perlu diketahui bahwa tipe satu ini merupakan proses yang berkelanjutan yang dimulai dari bagian atau aspek paling umumnya, untuk kemudian dirunutkan berlanjut hingga proses dengan hasil yang lebih sedikit. Final purpose atau tujuan akhir dari tipe pertama ini adalah pembebasan perusahaan dari tugas – tugas yang harus diselesaikan. Dimana, setelah tugas – tugas tersebut selsai – berhasil dikerjakan inovasi dalam memberikan harga terbaik bagi pelanggan dapat dicapai dengan mudah.
Perubahan Informasi – Data – Digital Perusahaan
Tipe transformasi yang kedua ini lebih berfokus pada penggunaan teknologi serta sumber daya alat dalam membuka kunci penambahan nilai produk yang dihasilkan. Maksud dari perubahan yang diinginkan adalah dengan menggunakan atau mengumpulkan data – data yang ada untuk meningkatkan efisiensi. Proses ini juga termasuk kedalam pemanfaatan teknologi serta data untuk menawarkan produk yang benar – benar baru.
Produk baru tersebut bisa terbuat dari teknologi – teknologi yang telah anda rubah atau perbarui untuk merancang, membangun serta mendistribusikan produk tersebut dengan lebih cepat. Perusahaan juga bisa menempatkan penggunaan teknologi terbaru ini sebagai salah satu bentuk kelebihan produk yang anda miliki dibandingkan dengan produk atau merk lainnya.
Organizational Transformation
Beberapa perusahaan atau organisasi melakukan perubahan besar – besaran dengan memindahkan atau mengubah alokasi sumber daya perusahaan. Sumber daya yang dimaksut tidak hanya mencakup alat atau bahan dasar perusahaan saja, namun juga pegawai yang ada.
Perubahan pada bagian organisasi suatu perusahaan biasanya melibatkan penilaian tentang bagaimana suatu departemen dikelola, serta bagaimana struktur departemen itu bekerja. Perubahan struktur organisasi dalam suatu perusahaan juga memerlukan Analisa serta pengamatan yang mendalam tentang ketrampilan plus pengalaman karyawan, bagaimana penempatan karyawan itu sendiri apakah sesuai atau tidak serta struktur proses pelaporan yang ada untuk memaksimalkan potensi perusahaan dalam mengidentifikasi peluang yang ada.
Peluang yang dimaksud adalah pembangunan serta ‘perampingan’ asset perusahaan untuk mencapai pertumbuhan yang baik dan sukses. Tujuan lain yang bisa dicapai dalam menggunakan tipe perubahan bisnis ini adalah menghancurkan silo dalam perusahaan, meratakan organisasi serta memaksimalkan jumlah karyawan yang ada.
Transformasi Management
Di saat semua perusahaan tengah berjuang untuk mendapatkan nilai pertumbuhan pasar yang baik dan kompetitif, ternyata hierarki birokrasi ‘turun temurun’ tidak selalu berjalan baik. Sistem yang ada mungkin tidak selalu yang terbaik dalam memfasilitasi pengambilan keputusan yang tanggap serta cepat.
Perusahaan mungkin perlu memikirkan perubahan management sebagai salah satu solusi untuk menghadapi yang namanya ‘gagap’ kalah saing dengan perkembangan jaman yang berlaku. Sangat penting untuk memiliki seorang karyawan yang professional dan berpengalaman dibidangnya untuk menyelamatkan perusahaan anda dari jurang kehancuran.
Memberikan sumber informasi yang terpercaya dan akses yang luas merupakan salah satu cara dalam membangun saluran komunikasi yang baik dengan karyawan. Dengan menggunakan informasi tersebut, diharapkan karyawan mampu memberikan feedback yang baik serta membantu perusahaan untuk mampu bersaing di pasar bisnis.
Transformasi ‘Budaya’
Perubahan budaya dalam suatu bisnis bisa jadi merupakan proses transformasi yang membutuhkan waktu paling lama diantara tipe – tipe transformasi lainnya. Faktanya, memang sangat susah untuk menerapkan konsep serta ide – ide cemerlang yang sudah disusun susah – susah kedalam perbuatan sehari – hari.
Transformasi budaya juga memiliki peluang tingkat keberhasilan yang jauh lebih rendah bahkan jika dibandingkan dengan transformasi management. Dasar dari keberhasilan suatu transformasi budaya adalah dengan memegang teguh visi perusahaan. Pastikan visi yang dibuat telah dipersiapkan secara menyeluruh dan wajib untuk dipatuhi siapapun yang menjadi anggota dari perusahaan atau organisasi itu sendiri.
KESIMPULAN
Di era globalisasi seperti sekarang ini, setiap perusahaan memang dituntut untuk bergerak lebih dinamis supaya bisa bertahan. Salah satu caranya adalah dengan melakukan transformasi bisnis, baik secara spesifik maupun menyeluruh. Meskipun begitu, kesuksesan dalam transformasi tidak bisa didapatkan secara instan. Karena membutuhkan proses dan kerja keras untuk mewujudkannya.
Menerapkan cara efektif untuk melakukan transformasi pada bisnis tidaklah mudah. Karena faktor teknologi dan SDM adalah kuncinya. Sebagai pemilik bisnis, harus menerapkan cara efektif ini jika menginginkan perubahan yang sukses. Pemilihan solusi teknologi yang tepat, dan bantuan SDM berkualitas dapat dijadikan acuan utama dalam menerapkannya
Hal yang dilakukan oleh PT Ace Hardware Indonesia Tbk dalam menerapkan transformasi bisnis adalah melakukan kerja sama dengan beberapa e-commerce untuk memudahkan pelanggan berbelanja secara online selain itu juga PT Ace Hardware Indonesia Tbk juga melakukan layanan belanja melalui WhatsApp hingga video call agar memudahkan pelanggan untuk melakukan konsultasi sebelum membeli barang yang dibutuhkan.
DAFTAR PUSTAKA
Putra, Y. M., (2021). Process Model Transformation. Modul Kuliah Manajemen Proses Bisnis. Jakarta : FEB-Universitas Mercu Buana.
Haryono, A., & Rimawan, E. Improvement of Business Process Modeling in Small and Medium Industries (Smis) to Sustain in Global Economic Competition. Operations Excellence, 9(1), 34-43.
Nugroho, A., & Kusumah, L.H. (2021). Analisis Pelaksanaan Quality Control untuk Mengurangi Defect Produk di Perusahaan Pengolahan Daging Sapi Wagyu dengan Pendekatan Six Sigma. Jurnal Manajemen Teknologi 20 (1), 56-78.
Nusraningrum, D., Jaswati, J., & Thamrin, H. (2020). The Quality of IT Project Management: The Business Process and The Go Project Lean Aplication. Manajemen Bisnis, 10(1), 10-23.
Saryanto, S., Purba, H., & Trimarjoko, A. (2020). Improve quality remanufacturing welding and machining process in Indonesia using six sigma methods. J. Eur. SystèMes Autom, 53, 377-384
Vidianto, A. S., & Haji, W. H. (2020). Sistem Informasi Manajemen Proyek Berbasis Kanban (Studi Kasus: PT. XYZ). Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer (JTIIK), 7(2).
Comments
Post a Comment