ANALISIS IMPLEMENTASI MANAJEMEN MUTU, ISU & PERUBAHAN PADA MANAJEMEN PROYEK PADA PT ACE HARDWARE INDONESIA TBK

 ANALISIS IMPLEMENTASI MANAJEMEN MUTU, ISU & PERUBAHAN PADA MANAJEMEN PROYEK PADA PT ACE HARDWARE INDONESIA TBK

 


Disusun Oleh :

KELOMPOK 6 :

Putri Yunisa Anwar (432180100117)

Muhammad Farhan Fadhlillah  (432180100171)

Annisa Fiatin Nahira (43219010180)

Muhammad Ilham (43219010115)

Khalida Fauzia Septiani (43219010103)

 

 

DOSEN PENGAMPU : YANANTO MIHADI PUTRA, SE, M.Si

 

  

UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

2021

 

A.                ABSTRAK

Dalam menghadapi era globalisasi yang penuh dengan persaingan, mutu menjadi kata kunci bagi perkembangan suatu perusahaan. Keberhasilan dalam memenangkan kompetisi banyak ditentukan oleh kemampuan dalam mengelola dan meningkatkan sumber daya yang dimiliki, tidak terkecuali dalam sektor jasa konstruksi. Penerapan manajemen mutu diperlukan dalam mewujudkan peningkatan mutu produk/layanan yang dihasilkan, mengontrol biaya-biaya, mengurangi kerusakan dan cacat pada produk, meningkatkan kepuasan konsumen, dan meningkatkan keuntungan bagi perusahaan. Sebuah perusahaan harus menyadari bahwa untuk bersaing di pasar global, perusahaan harus dapat menunjukkan kemampuannya dalam memenuhi tuntutan pasar. Jika tingkat kepuasan pelanggan terhadap pemakaian produk dan layanan cukup tinggi, maka perusahaan tersebut dapat bertahan dalam ekonomi pasar global (ISO, 2001). Penerapan sistem manajemen mutu dapat memberikan berbagai nilai tambah bagi perusahaan, antara lain, meminimalkan produk yang tidak memenuhi persyaratan yang berarti pula mengurangi pekerjaan ulang yang akhirnya mengoptimalkan marjinal keuntungan, dan meningkatkan produktivitas kerja yang dapat meningkatkan efisiensi perusahaan (Suardi, 2001). Sistem Manajemen Mutu berbasiskan ISO 9001:2008 dalam jasa konstruksi Indonesia pada saat ini merupakan prioritas utama dalam kegiatan 2 konstruksi mengingat penerapan sistem manajemen mutu ISO telah menjadi kebijakan Departemen Pekerjaan Umum yang ditetapkan sejak tahun 2001. Tujuan kebijakan tersebut adalah mengupayakan dan mewujudkan kualitas produk hasil pekerjaan konstruksi sesuai harapan dan kebutuhan masyarakat. Di samping itu, penerapan sistem manajemen mutu ISO dan sertifikasinya bagi para penyedia jasa telah menjadi tuntutan dalam menghadapi pasar global yang semakin kompetitif (Garpenz, 2001).

 

B.                 PENDAHULUAN

Manajemen mutu merupakan sarana yang memungkinkan untuk digunakan sebagai dasar dalam memperbaiki sistem pendidikan. Dewasa ini berbagai upaya peningkatan mutu pendidikan terus dilakukan oleh banyak pihak, baik dilakukan oleh pemerintah maupun masyarakat. Upaya - upaya tersebut dilandasi oleh suatu kesadaran betapa pentingnya peranan pendidikan dalam pengembangan dan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal demi kemajuan masyarakat dan bangsa. Sejalan dengan otonomi penyelenggaraan pendidikan di Indonesia, Undang-undang No.20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional (pasal 50 ayat 2) menyebutkan : 1) Pemeri ntah menentukan kebijakan nasional dan standar nasional pendidikan untuk menjamin mutu pendidikan, 2) Pemerintah daerah provinsi melakukan koordinasi penyelenggaraan pendidikan, pengembangan tenaga kependidikan dan evaluasinya, 3) Pemerintah kabupaten/kota mengelola pendidikan dasar dan menengah serta satuan pendidikan yang berbasis keunggulan lokal (Anonim, 2011: 17). Manajemen mutu adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk menjaga tingkat kualitas yang diinginkan oleh perusahaan. Tindakan ini mencakup rangkaian aktivitas lain seperti menentukan standar kualitas, peraturan yang diperlukan, dan aspek lain yang dapat menentukan kualitas produk atau jasa.

Tujuan utamanya adalah untuk jangka panjang, agar meningkatkan kepuasan pelanggan dan customer loyalty stabil atau bahkan terus meningkat.

Dalam Manajemen mutu ada berapa komponen seperti dibawah ini

 

Quality planning

Quality planning merupakan proses pembuatan standar kualitas dan cara mencapainya.Tanpa quality planning, tidak ada benchmark yang jelas, sehingga bisa saja kualitas yang dihasilkan berbeda-beda. Jadi, komponen ini adalah semacam tonggak atau pangkal utama yang harus dijalankan agar komponen lain dapat terlaksana dengan optimal.

 

Quality improvement

Seperti namanya, quality improvement ditujukan memang untuk meningkatkan kualitas produk atau jasa yang sedang diproduksi oleh perusahaan.

Peningkatan kualitas berfokus pada proses produksi. Biasanya, peningkatan kualitas ini dijalankan di tengah-tengah produksi, agar proses lebih optimal dan produk yang dihasilkan bisa dipercaya kualitasnya.

 

Quality Control.

Quality control merupakan pengawasan proses guna menjaga kualitas produksi, agar sesuai dengan standar yang ditetapkan di awal. Perbedaannya dengan quality improvement adalah quality control lebih berfokus ke pengawasan proses produksi dan produk yang dihasilkan, bukan mengubah prosesnya.

 

Quality Assurance

Quality assurance adalah tindakan yang dilakukan untuk memastikan bahwa produk atau jasa sudah memenuhi standar yang ditentukan. Tujuannya adalah agar ketika dijalankan quality control, tidak terlalu banyak produk yang harus diperbaiki.

 

Proses Manajemen Mutu

didalam manajemen mutu, ada beberapa tahapan maupun proses yang perlu dilakukan yaitu :

·         Perencanaan dan Strategi Mutu

Untuk mencapai suatu tujuan, diperlukan proses perencanaan dan strategi yang matang agar keputusan-keputusan yang diambil dapat lebih terarah dan sesuai. Hal ini juga berlaku di dalam dunia bisnis. Untuk melaksanakan, harus diawali dengan perencanaan yang baik. rencana dan strategi yang dibuat pun juga harus memiliki struktur tahapan atau proses yang tepat. Hal ini dilakukan agar kualitas mutu yang diinginkan dapat tercapai dan memenuhi standar yang berlaku.

Selain itu, di dalam tahap perencanaan strategi ini juga perlu dilakukan analisis untuk mengetahui kebutuhan dari konsumen atau pelanggan agar membantu meningkatkan kepuasan pelanggan terhadap produk maupun jasa yang dihasilkan.

·         Implementasi Perencanaan Mutu

Setelah melakukan perencanaan strategi yang matang, implementasi mutu diperlukan untuk mengaplikasikan hasil rancangan yang sudah dibuat. Di dalam proses implementasi mutu, ada hal yang perlu diperhatikan, seperti standar pengerjaan atau pembuatan produk, dan pengecekan kualitas mutu. Jika sudah sesuai dengan standar mutu yang digunakan oleh perusahaan, barulah produk maupun hasil akan diberikan dan disebarluaskan kepada para konsumen di luar.

 

C.                LITERATUR TEORI

Istilah manajemen (management), telah diartikan oleh berbagai pihak dengan berbagai arti pula, misalkan pengelolaan, pembinaan, pengawasan, ketatalaksanaan, kepemimpinan, pemimpin, ketata pengurusan dan sebagainya. John D. Millet mengartikan manajemen adalah suatu proses pengarahan, pemberian fasilitas kerja kepada orang-orang yang telah di organisasi dalam kelompok-kelompok formal untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Mary Parker Follett mengartikan manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain, ini mengandung arti bahwa para manajer mencapai tujuan-tujuan organisasi melalui pengaturan orang-orang lain untuk melaksanakan berbagai tugas yang mungkin diperlukan atau tidak melakukan tugas-tugas sendiri.

Mutu dalam bahasa Inggris quality (kualitas) adalah sama artinya mutu maupun kualitas. Mutu / kualitas merupakan suatu ide yang dinamis, dapat digunakan sebagai suatu konsep yang relatif, pengertian tersebut biasa digunakan dalam TQM (Total Quality Management). Definisi relatif tentang mutu tersebut memiliki dua aspek. Pertama adalah menyesuaikan diri dengan spesifikasi, hal tersebut sering disimpulkan sebagai sesuai dengan tujuan dan manfaat, kadang kala definisi tersebut sering dinamai definisi produsen tentang mutu. kedua adalah memenuhi kebutuhan pelanggan. Crosby menyatakan, bahwa mutu adalah conformance to requirement, yaitu sesuai dengan yang diisyaratkan atau distandarkan. Suatu produk memiliki kualitas apabila sesuai dengan standar kualitas yang ditentukan. Standar kualitas meliputi bahan baku, proses produksi dan produk jadi.

Jerome S. Arcaro menyatakan bahwa “mutu adalah sebuah proses terstruktur untuk memperbaiki keluaran yang dihasilkan. Edwards Deming mendefinisikan mutu sebagai kesesuaian pasar atau yang dibutuhkan konsumen itu seperti apa? Perusahaan yang memiliki mutu (kualitas) adalah perusahaan yang dapat menguasai bagaimana dan apa yang dibutuhkan oleh konsumen. Philips B Crosby berpendapat bahwa mutu adalah kesesuaian dengan apa yang diisyaratkan. Sebuah produk dapat memiliki mutu atau kualitas, apabila sesuai dengan standarisasi mutu tersebut mencakup bahan baku sebuah produk dan mutu setelah menjadi barang jadi.

 

D.                PEMBAHASAN

Pada PT Ace Hardware Indonesia Tbk penerapan manajemen mutu, isu pelayanan publik tersebut dari hari ke hari menjadi pembicaraan yang semakin menghangat dan bahkan semakin panas. Hal tersebut dikarenakan pelayanan publik memiliki implikasi yang luas baik implikasi di sosial politik maupun ekonomi. Implikasi sosial politik berpengaruh terhadap legitimasi pemerintah dimata masyarakat, sedangkan implikasi ekonomi berakibat terhadap berkembangnya dunia usaha dan investasi di negeri ini yang tentunya akan mempengaruhi perekonomian masyarakat. Bergulirnya otonomi ternyata tidak menjamin peningkatan mutu pelayanan. Banyak strategi yang digunakan oleh pemerintah daerah untuk peningkatan mutu pelayanan, salah satunya yaitu penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 oleh Dinas Perijinan dan Penanaman Modal Kabupaten Sidoarjo. Berangkat dari hal tersebut, penulis meneliti bagaimana penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 pada Dinas Perijinan dan Penanaman Modal Kabupaten Sidoarjo. Adapun tujuan dari penulisan tesis ini untuk mengetahui Sistem Manajemen Mutu ISO-9001:2000 pada organisasi publik khususnya pada Dinas Perijinan dan Penanaman Modal Kabupaten Sidoarjo serta mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan dalam penerapannya. Dalam tesis ini digunakan empat konsep teoritis yaitu konsep mengenai mutu dalam pemberian pelayanan perijinan. Konsep mengenai Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 sebagai suatu sistem yang berstandar internasional yang diterapkan untuk memberikan pelayanan perijinan kepada pelanggan yang meliputi fokus pada pelanggan, gaya kepemimpinan, keterlibatan personel, peningkatan berkesinambungan, pembuatan keputusan berdasarkan fakta, dan hubungan saling menguntungkan dengan pemasok. Konsep faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 meliputi standar dan tujuan, komunikasi, sumber daya dan disposisi. Metode penelitian yang digunakan disini adalah penelitian kualitatif dengan format deskriptif yang difokuskan pada studi kasus. Teknik analisa data yang digunakan adalah teknik analisis komponensial yang pada akhirnya akan dapat menjawab permasalahan yang ada. Berdasarkan analisis data yang ada, didapatkan hasil Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 belum diterapkan secara optimal oleh Dinas Perijinan dan Penanaman Modal Kabupaten Sidoarjo. Ada dua prinsip yang belum berjalan sesuai yang diharapkan yaitu gaya kepemimpinan dan keterlibatan personel. Gaya pimpinan untuk mencapai visi organisasi terlihat masih setengah-setengah Manajemen mutu yang dikenal total management quality atau TQM dapat diartikan sebagai sebuah sistem yang membantu sebuah organisasi, perusahaan, atau badan usaha untuk  mengawasi setiap kegiatan serta tugas dan tanggung jawab yang diperlukan dalam mempertahankan kualitas atau mutu dari perusahaan tersebut.  Total management quality sendiri merupakan sebuah sistem yang menentukan kebijakan, merencanakan, mengontrol, dan mengembangkan kualitas mutu yang diberikan perusahaan.  Sistem ini juga dikenal sebagai sebuah filosofi dasar yang menyatakan bahwa kepuasan pelanggan akan menentukan keberhasilan jangka panjang dari sebuah badan usaha. Di dalamnya, semua stakeholders atau pemangku kepentingan bekerjasama dalam peningkatan kualitas produk dan layanan serta budaya kerja di lingkungan perusahaan.  Manajemen mutu yang dikenal total management quality atau TQM dapat diartikan sebagai sebuah sistem yang membantu sebuah organisasi, perusahaan, atau badan usaha untuk  mengawasi setiap kegiatan serta tugas dan tanggung jawab yang diperlukan dalam mempertahankan kualitas atau mutu dari perusahaan tersebut.  Total management quality sendiri merupakan sebuah sistem yang menentukan kebijakan, merencanakan, mengontrol, dan mengembangkan kualitas mutu yang diberikan perusahaan.  Sistem ini juga dikenal sebagai sebuah filosofi dasar yang menyatakan bahwa kepuasan pelanggan akan menentukan keberhasilan jangka panjang dari sebuah badan usaha. Di dalamnya, semua stakeholders atau pemangku kepentingan bekerjasama dalam peningkatan kualitas produk dan layanan serta budaya kerja di lingkungan perusahaan.   Selain itu, ada definisi lain yang menjelaskan bahwa sistem manajemen dalam menjaga mutu adalah sebuah sistem manajemen yang lebih mengedepankan kualitas sebagai strategi bisnis yang berorientasi pada kepuasan pelanggan yang melibatkan seluruh SDM di perusahaaSelain itu, ada definisi lain yang menjelaskan bahwa sistem manajemen dalam menjaga mutu adalah sebuah sistem manajemen yang lebih mengedepankan kualitas sebagai strategi bisnis yang berorientasi pada kepuasan pelanggan yang melibatkan seluruh SDM di perusahaan.

Ada banyak manfaat yang bisa didapatkan dari proses jika diterapkan di dalam sebuah PT. Ace Hardware Indonesia Tbk.  Antara lain :

·         Memberikan kepuasan kepada para pelanggan sehingga menjaga kepercayaan terhadap perusahaan.

·         Menumbuhkan rasa motivasi di dalam diri karyawan

·         Meningkatkan standar kerja di dalam perusahaan

·         Meningkatkan dan menjaga nama baik perusahaan

Manajemen mutu sendiri memiliki beberapa tujuan yang diharapkan dapat tercapai di dalam prosesnya. Yaitu :

·         Menetapkan Visi dan Standar kerja bagi para anggota suatu organisasi atau badan usaha

·         Membangun motivasi dan budaya kerja di dalam organisasi maupun badan usaha

·         Membantu meningkatkan kepercayaan terhadap produk yang dihasilkan perusahaan baik dari anggota maupun pelanggan atau klien.

·         Memberikan inovasi atau pengembangan lebih lanjut dari perusahaan atau organisasi itu sendiri.

Manajemen isu merupakan proses manajemen strategis yang membantu perusahaan mendeteksi dan merespon pada perubahan di lingkungan sosio-politik, salah satunya di perusahaan. Sederhananya, hal ini merupakan proses untuk memantau dan mengidentifikasi perusahan di lingkungan perusahaan. Jika ada masalah, perubahan, dan situasi yang membutuhkan komunikasi dan pemahaman antara dua pihak, maka PR-lah yang harus dapat mengomunikasikannya dengan baik. Jadi, hal ini merupakan jembatan antara perusahaan dan para stakeholder-nya. Pada dasarnya manajemen isu sangat dibutuhkan perusahaan karena dapat meminimalkan kemungkinan sebuah masalah menjadi sebuah PR crisis.

 

E.                 KESIMPULAN

Manajemen mutu merupakan salah satu hal yang sangat penting dan perlu diperhatikan oleh perusahaan. Manajemen mutu sendiri digunakan untuk memastikan bahwa seluruh proses produksi hingga distribusi produk pada pelanggan sesuai dengan yang diinginkan dan memberikan hasil yang sesuai ekspektasi. Jika tahapan manajemen mutu dilakukan secara tepat juga akan berpengaruh terhadap tingkat efisiensi proses produksi baik dari segi waktu maupun bahan baku. Sehingga perusahaan dapat terhindar dari aktivitas pemborosan serta karyawan juga akan menjadi lebih produktif karena dapat memaksimalkan jam kerjanya.

Dengan sistem produksi yang jelas lengkap dengan manajemen mutunya, operasional perusahaan pun akan berjalan dengan lebih lancar. Risiko seperti kesalahan produksi bisa diminimalisir dan kepuasan pelanggan bisa terus dipertahankan bahkan ditingkatkan.

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Putra, Y. M., (2021). Manajemen Komunikasi & Manajemen Resiko pada Manajemen Proyek. Modul Kuliah Manajemen Proses Bisnis. Jakarta : FEB-Universitas Mercu Buana.

Haryono, A., & Rimawan, E. Improvement of Business Process Modeling in Small and Medium Industries (Smis) to Sustain in Global Economic Competition. Operations Excellence9(1), 34-43.

Nugroho, A., & Kusumah, L.H. (2021). Analisis Pelaksanaan Quality Control untuk Mengurangi Defect Produk di Perusahaan Pengolahan Daging Sapi Wagyu dengan Pendekatan Six Sigma. Jurnal Manajemen Teknologi 20 (1), 56-78.

Nusraningrum, D., Jaswati, J., & Thamrin, H. (2020). The Quality of IT Project Management: The Business Process and The Go Project Lean Aplication. Manajemen Bisnis10(1), 10-23.

Saryanto, S., Purba, H., & Trimarjoko, A. (2020). Improve quality remanufacturing welding and machining process in Indonesia using six sigma methods. J. Eur. SystèMes Autom53, 377-384

Vidianto, A. S., & Haji, W. H. (2020). Sistem Informasi Manajemen Proyek Berbasis Kanban (Studi Kasus: PT. XYZ). Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer (JTIIK)7(2).

http://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/25886

https://www.linovhr.com/manajemen-mutu/

Comments

Popular posts from this blog

ANALISIS SIKLUS MANAJEMEN PROSES BISNIS PADA PT. ACE HARDWARE INDONESIA TBK

Implementasi Model Diagram Business Process Modelling Natation (BPMN) pada PT. Ace Hardware Indonesia Tbk

ANALISIS MANAJEMEN PROSES BISNIS PADA PT ACE HARDWARE INDONESIA TBK