ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP SIX SIGMA DALAM MANAJEMEN PROSES BISNIS PADA PT. ACE HARDWARE INDONESIA T

 ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP SIX SIGMA DALAM MANAJEMEN PROSES BISNIS PADA PT. ACE HARDWARE INDONESIA TBK

 


Disusun Oleh :

KELOMPOK 6 :

Putri Yunisa Anwar (432180100117)

Muhammad Farhan Fadhlillah  (432180100171)

Annisa Fiatin Nahira (43219010180)

Muhammad Ilham (43219010115)

Khalida Fauzia Septiani (43219010103)

 

 

DOSEN PENGAMPU : YANANTO MIHADI PUTRA, SE, M.Si

 

  

UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

2021

 





A.    ABSTRAK

Six Sigma adalah metode yang berfokus pada peningkatan kualitas dengan tujuan untuk, menghilangkan cacat produksi, memangkas waktu pembuatan produk, dan mehilangkan biaya. Perusahaan dapat melakukan six sigma dengan beberapa langkah yaitu Define, Measure, Analyze, Improve, Control (DMAIC) yang terjadi. Pada tahap pertama, Define yaitu menentukan masalah, tujuan, dan proses. Tahap kedua, Measure yaitu melakukan pengukuran masalah, performa yardstick, dan evaluasi sistem pengukuran. Tahap ketiga, Analyze yaitu melakukan analisis efektivitas dan efisiensi proses untuk mencapai tujuan. Tahap keempat, Improve melakukan identifikasi cara perbaikan atau pengembangan suatu proses. Tahap keliema, Control membuat proses penilaian performa implementasi strategi tahap-tahap sebelumnya.


B.     PENDAHULUAN

Persaingan dunia usaha di Indonesia semakin ketat, setiap perusahaan bersaing untuk menarik pelanggan dan mempertahankan eksistensinya di pasar. Termasuk dalam bidang ritel yang saat ini tumbuh dan berkembang pesat seiring dengan meningkatanya pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Semakin bertambahnya jumlah ritel modern di Indonesia seperti inimarket, supermarket departement store, dan masih banyak bentuk ritel lainnya,masyarakat memilki banyak pilihan untuk berbelanja. Hal ini memberikan keuntungan bagi para konsumen untuk dapat memilih toko yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya.

Untuk saat ini pada era globalisasi dunia ekonomi dan bisnis memiliki intesitas persaingan yang tinggi. Dalam era globalisasi sekarang perkembangan teknologi dan sistem komunikasi semakin canggih sehingga masyarakat dapat dengan mudah untuk saling berkomunikasi dengan yang lainnya. Hal ini menyebabkan pasar barang dan jasa lebih berinovatif. Persaingan pun semakin ketat dengan era globalisasi saat ini, tidak hanya bersaing dengan perusahaan negara sendiri namun bersaing dengan perusahaan negara asing.

Menurut Kotler (2009:592) retailing adalah kegiatan yang melibatkan penjualan barang dan jasa secara langsung kepada konsumen akhir untuk pengguna pribadi bukan untuk bisnis.Munculnya berbagai jenis usaha ritel mengakibatkan adanya persaingan yang semakin ketat oleh karena itu perusahaan perlu merancang suatu strategi pemasaran untuk memenangkan persaingan.

Salah satu upaya yang di lakukan oleh para pengusaha ritel adalah menarik niat beli konsumen. Menurut Wang & Tsai (2014), Purchase Intention (niat beli) dapat di definisikan sebagai suatu kemungkinan bahwa seorang pelanggan akan membeli produk tertentu. Semakin besar niat, berarti probability untuk membeli suatu produk akan lebih tinggi, meskipun belum tentu pelanggan benar - benar membelinya. Dikatakan pula bahwa Purchase Intention merupakan kecenderungan seseorang untuk membeli suatu produk tertentu karena dianggap menarik atau khusus.

Menciptakan niat beli memerlukan beberapa faktor, salah satu faktor adalah Perceived Risk. Perceived Risk adalah telah menjadi faktor penting dalam memahami kebiasaan konsumen.Bauer (1960) dalam Wu (2011) meyakini adanya hubungan antara perilaku konsumen dengan risiko yang mungkin dialami akibat tindakan atau keputusan mereka. Risiko tersebut bagian dari konsekuensi yang tidak dapat ia antisipasi dengan segala sesuatu yang mendekati kepastian. Konsumen akan melakukan penilaian
mengenai risiko (perceived risk) suatu produk yang nantinya akan
mempengaruhi niat beli.

 

C.    LITERATUR TEORI

·       Menurut Pande dan Holpp (2003), definisi Six Sigma dikonsentrasikan dalam tiga hal yaitu : a. ukuran statistik terhadap kinerja sebuah proses atau sebuah produk, b. tujuan yang mencapai nyaris sempurna untuk perbaikan atau peningkatan kinerja, dan c. sistem manajemen untuk mencapai kepemimpinan bisnis terdepan dan kinerja kelas dunia.

·      Pande dkk (2003) menyatakan Six Sigma merupakan sebuah sistem yang komprehensif dan fleksibel untuk mencapai, mempertahankan, dan memaksimalkan sukses bisnis. Six Sigma secara unik dikendalikan oleh pemahaman yang kuat terhadap kebutuhan pelanggan, pemakaian dengan disiplin terhadap fakta, data, dan analisis statistik, dan perhatian yang cermat untuk mengelola, memperbaiki, dan menanamkan kembali proses bisnis.

·     Greg Brue (2004) mendefinisikan Six Sigma sebagai konsep statistik yang mengukur suatu proses yang berkaitan dengan cacat atau kerusakan. Mencapai “enam sigma” berarti bahwa proses menghasilkan hanya 3,4 cacat per sejuta peluang.

 

D.    PEMBAHASAN

Konsep six sigma dalam manajemen proses bisnis adalah Mengidentifikasi proses bisnis utama di mana teknologi terobosan paling baik digunakan. Sigma adalah filosofi berbisnis dengan fokus menghilangkan kesalahan dengan cara mengetahui proses dasar. Terdiri dari metode-metode yang mengintegrasikan prinsip-prinsip bisnis, statistik, dan teknik untuk mencapai hasil yang nyata. Untuk membandingkan dua atau lebih proses yang berbeda dan ingin mengetahui mana yang lebih bagus kinerjanya

Six Sigma adalah disiplin manajemen yang ketat yang secara sistematis menghilangkan kesalahan dan meningkatkan ekonomi proses bisnis. Memiliki tujuan untuk mentrasformasikan: menghilangkan cacat produksi, memangkas waktu pembuatan produk, dan menekan biaya.

Sebagai metode untuk meningkatkan proses bisnis yang Bertujuan untuk menemukan dan mengurangi faktor penyebab offgrade dan Kesalahan, untuk meningkatkan produktivitas, untuk memenuhi kebutuhan Pelanggan secara efektif, dan untuk mendapatkan pengembalian investasi yang Lebih baik dalam hal produksi.

Six sigma adalah suatu metode atau teknik kontrol dan peningkatan suatu kualitas Yang telah digunakan oleh Motorola sejak 1986. Menurut banyak ahli manajemen Metode six sigma yang dilakukan oleh Motorola dapat diterima oleh dunia industriSecara luas karena banyak manajemen industri merasa gagal dalam peningkatan Kualitas ke tingkat kegagalan nol.

Six Sigma disebut strategi karena terfokus pada peningkatan kepuasan pelanggan, disebut disiplin ilmu karena mengikuti model formal,yaitu DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control). Untuk itu PT. Ace Hardware Indonesia Tbk. Sangat menggunakan konsep six sigma untuk menjalankam usahanya serta mengstabilkan aliran- aliran bisnisnya karena konsep six sigma itu sangat penting bagi perusahaan terutama untuk tahapan proses bisnisnya sendiri, apalagi PT. Ace Hardware Indonesia Tbk itu sangat mengedepankan konsep teknologi yang baik.

 

Metode Konsep six sigma itu disebut juga dengan DMAIC yaitu:

1. Define

Pada tahapan ini, harus menetapkan tujuan dari kegiatan perbaikan Six Sigma, Pada tahap ini kamu akan menyeleksi permasalahan yang nantinya akan diselesaikan beserta Biaya, manfaat dan dampak terhadap Pelanggan (customer).

Di tingkat atas tujuan akan menjadi tujuan strategis organisasi, seperti ROI yang lebih tinggi atau pangsa pasar. Untuk di tingkat operasi, penetapan tujuannya mungkin untuk meningkatkan throughput departemen produksi. Sedangkan Di tingkat proyek, sasarannya mungkin untuk mengurangi tingkat cacat dan meningkatkan hasil.

2. Measure

Pada tahapan ini, akan melakukan Pengukuran terhadap Permasalahan yang telah didefinisikan untuk diselesaikan. Kamu akan membuat metrik yang valid dan andal untuk membantu memantau kemajuan menuju sasaran yang telah ditentukan pada langkah sebelumnya.

Jadi bisa dikatakan jika pada tahapan ini akan terdapat pengambilan data yang yang nantinya akan digunakan untuk Mengukur Karakteristik serta kapabilitas dari proses untuk menentukan langkah apa yang harus diambil untuk melakukan perbaikan dan peningkatan selanjutnya. Karena terdapat pengambilan dan pengolahan data, Maka mulailah dengan menentukan garis dasar saat ini. Gunakan analisis data eksploratif dan deskriptif untuk membantu kamu dalam memahami data.

3. Analysis

Pada tahapan ini, akan menganalisis sistem untuk mengidentifikasi bagaimana cara untuk menghilangkan kesenjangan antara kinerja sistem atau proses saat ini dengan tujuan yang diinginkan. Jadi, perusahaan diharuskan menemukan solusi untuk memecahkan masalah berdasarkan Root Cause (Akar Penyebab) yang telah diidentifikasikan. Perusahaan membutuhkan alat statistik untuk membantu dalam melakukan analisis dan memvalidasi kesimpulan bisa juga dengan melakukan prediktif analitik. Perusahaan bisa menggunakan Lean Six Sigma untuk membuat aliran.

4. Improve

Pada tahapan ini, akan melakukan tindakan perbaikan terhadap permasalahan yang telah diidentifikasi dengan melakukan pengujian dan percobaan untuk dapat mengoptimalkan solusi dalam menyelesaikan permasalahan yang dialami. Pada tahap ini, dituntut untuk menjadi orang yang kreatif dalam menemukan cara baru untuk melakukan hal-hal yang lebih baik, lebih murah, atau lebih cepat. Dapat menggunakan manajemen proyek dan alat perencanaan dan manajemen lainnya untuk menerapkan pendekatan baru.

5. Control

Pada tahapan ini, akan melembagakan sistem yang ditingkatkan dengan memodifikasi sistem kompensasi dan insentif, kebijakan, prosedur, MRP, anggaran, instruksi pengoperasian dan sistem manajemen lainnya. Dan juga harus menetapkan standarisasi serta melakukan kontrol dan mempertahankan proses yang telah diperbaiki dan ditingkatkan.

 

Six Sigma memiliki beberapa teknik, yaitu sebagai berikut:

1.  Brainstorming

Brainstorming adalah langkah pertama yang dilakukan sebelum menggunakan peralatan dalam six sigma. Pada tahapan ini, Anda harus membuat berbagai ide dan cara kreatif dalam menyelesaikan suatu masalah.

2.  Root Cause Analysis

Root cause analysis atau analisis akar masalah adalah suatu tahapan yang harus diselesaikan dengan menggunakan teknik 5W (why, who, when, what, where) agar mampu mengenali dan menemukan akar permasalahan yang ada.

3.  Suara Konsumen

Tahapan ini harus dilakukan dengan mendengarkan kritik dan saran dari konsumen, baik itu secara internal maupun eksternal. Dengan begitu, Anda bisa mengetahui hal apa saja yang harus dikembangkan ataupun diperbaiki berdasarkan saran dan kritik dari konsumen.

4.  Sistem 5R

Dalam hal ini, sistem 5R yang dimaksud adalah ringkas, rapi, resik, rawat dan juga rajin. Kelima langkah ini dilakukan untuk bisa menghilangkan berbagai hal yang tidak perlu dan juga menurunkan potensi hambatan yang bisa muncul dalam proses pelaksanaan.

5.  Kaizen

Teknik kaizen adalah suatu strategi yang bisa digunakan untuk meningkatkan bisnis secara terus menerus dengan cara memantau, mengidentifikasi, dan melakukan berbagai pengembangan secara berkelanjutan. Jika terdapat sedikit saja inefisiensi, maka harus segera dilakukan perubahan agar bisa lebih baik.

6.  Benchmarking

Benchmarking adalah suatu proses yang digunakan untuk menentukan standar pengukuran. Dalam hal ini, Anda bisa membandingkan bisnis Anda dengan kompetitor ataupun bisnis lain yang sama untuk mengetahui apa saja kekurangan dan kelebihan yang dimiliki oleh kompetitor.

7.  Poka-Yoke

Poka-yoke adalah teknik yang bisa dilakukan untuk menghindari berbagai potensi kesalahan dan penyusunan strategi. Di dalamnya, setiap pegawai harus bisa mengidentifikasi dan membuang berbagai hal yang bisa menyebabkan inefisiensi.

8.  Value Stream Mapping

Value stream mapping adalah suatu teknik yang bisa digunakan untuk mengukur arus material dan informasi dalam menyusun suatu proyek di masa depan. Tujuannya adalah demi memaksimalkan pengurangan inefisiensi.

 

KESIMPULAN

Six sigma adalah suatu metode atau teknik kontrol dan peningkatan suatu kualitas Yang telah digunakan oleh Motorola sejak 1986. Menurut banyak ahli manajemen Metode six sigma yang dilakukan oleh Motorola dapat diterima oleh dunia industriSecara luas karena banyak manajemen industri merasa gagal dalam peningkatan Kualitas ke tingkat kegagalan nol.

Perusahaan dapat melakukan six sigma dengan beberapa langkah yaitu Define, Measure, Analyze, Improve, Control (DMAIC) yang terjadi. Pada tahap pertama, Define yaitu menentukan masalah, tujuan, dan proses. Dalam era globalisasi sekarang perkembangan teknologi dan sistem komunikasi semakin canggih sehingga masyarakat dapat dengan mudah untuk saling berkomunikasi dengan yang lainnya. Hal ini menyebabkan pasar barang dan jasa lebih berinovatif. Salah satu upaya yang di lakukan oleh para pengusaha ritel adalah menarik niat beli konsumen.

Untuk itu PT. Ace Hardware Indonesia Tbk. Sangat menggunakan konsep six sigma untuk menjalankam usahanya serta mengstabilkan aliran- aliran bisnisnya karena konsep six sigma itu sangat penting bagi perusahaan terutama untuk tahapan proses bisnisnya sendiri, apalagi PT. Ace Hardware Indonesia Tbk itu sangat mengedepankan konsep teknologi yang baik.

 

 

 


DAFTAR PUSTAKA

Putra, Y. M., (2021). Definisi Konseptual Manajemen Proses Bisnis. Modul Kuliah Manajemen Proses Bisnis. Jakarta : FEB-Universitas Mercu Buana.

Nugroho, A., & Kusumah, L.H. (2021). Analisis Pelaksanaan Quality Control untuk Mengurangi Defect Produk di Perusahaan Pengolahan Daging Sapi Wagyu dengan Pendekatan Six Sigma. Jurnal Manajemen Teknologi 20 (1), 56-78.

Syafrimaini, & Husin, A.E. (2021). Implementation of Lean Six Sigma Method in High-Rise Residential Building Projects. Civil Engineering and Architecture 9 (4), 1228-1236.

Pujangga, G. A. (2018). Penerapan Metode Six Sigma Sebagai Upaya Pengendalian Kualitas Produk dengan Menggunakan Konsep DMAIC. Ratih: Jurnal Rekayasa Teknologi Industri Hijau, 1(2), 10.

Tampubolon, S., & Purba, H. H. (2021) Lean Six Sigma Implementation, A Systematic Literature Review. International Journal of Production Management and Engineering 9 (2), 125-139.

Saryanto, S., Purba, H., & Trimarjoko, A. (2020). Improve quality remanufacturing welding and machining process in Indonesia using six sigma methods. J. Eur. SystèMes Autom, 53, 377-384.

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://elibrary.unikom.ac.id/id/eprint/2855/8/10%2520UNIKOM_Handi%2520Hargono_Bab%25202.pdf&ved=2ahUKEwjY2MTZyZTzAhXG7XMBHeybBcwQFnoECAQQBg&usg=AOvVaw0xMgmmcAecIms2VLOMRWgf

https://www.jagoanhosting.com/blog/pengertian-six-sigma/

https://glints.com/id/lowongan/six-sigma/#.YUwwZbcxdkw

https://accurate.id/marketing-manajemen/six-sigma-adalah/

Comments

Popular posts from this blog

ANALISIS SIKLUS MANAJEMEN PROSES BISNIS PADA PT. ACE HARDWARE INDONESIA TBK

Implementasi Model Diagram Business Process Modelling Natation (BPMN) pada PT. Ace Hardware Indonesia Tbk

ANALISIS MANAJEMEN PROSES BISNIS PADA PT ACE HARDWARE INDONESIA TBK